RSS

Arsip Kategori: Uncategorized

Udah Siap Nikah?

Bismillahirrahmanirrahim.

.

.

“Menikah? Aduh, belum kepikiran tuh, masih pengen jalan sama temen, bebas dari aturan macem-macem, pengen mengeksplore diri dan karir dulu. Entar deh kalau udah siap”

“Udah mampu sih, cuma belum ada calon. Males ah kalau nyari, ntar aja kalau ada temen yang cocok”

“Sis, sebenernya aku udah siap nikah, cuma kubingung mau sama siapa dan harus berproses dari mana.”

Cung, siapa yang pernah dibincangin begitu sama temen, atau malah kita ada yang pernah berpikir begitu. Hehe.

Kali ini aku mau sedikit sharing seputar pernikahan, utamanya buat sista yang kini masih ragu menujunya atau syukur-syukur sedang mempersiapkan. Semoga dilancarkan ya! Barakallah

Kemarin belum lama nonton di televisi tentang fenomena pernikahan upnormal, percaya nggak percaya hal ini emang ada di belahan dunia sana: Seorang wanita menikah dengan anjing kesayangannya, seorang pria menikah dengan roller coaster hingga pernikahan dengan karakter game. Naudzubillah..

Awalnya aku melongo bin kaget, tapi kemudian aku jadi ngerti kalau hal semacam itu dilatarbelakangi beberapa hal. Seperti karena kecewa berat, sakit hati oleh mantan pacar, kecenderungan seksual pada suatu benda, dan lainnya. Duh kasian ya. Itu juga yang kemarin bikin aku gemes pengen nulis ini, selain juga tentu untuk bales lebih lebar beberapa DM temen.

Di sinilah kenapa menikah menjadi penting. Menikah dengan lawan jenis itu selain sunnah banyak banget membawakan manfaat.

Menikah bagus untuk mendewasakan diri, belajar managemen segala hal. Kalau dulu pas single, kita biasa menyiapkan keperluan pribadi, setelah menikah wajib memikirkan hak dan kewajiban pasangan kita juga tugas kita pribadi.

Kalau dulu banyak waktu bebas keluar rumah, setelah menikah yang aku rasain, rumah itu justru tempat paling aman dan nyaman buat kita para wanita. Bukan berarti nggak bisa keluar rumah, tetep bisa kok cuma kini udah ada buntutnya, hihi.

Menikah akan lebih melindungimu. Logikanya gini semisal ada anak muda pacaran di tempat umum, tentu ada masyarakat yang menilainya negatif. Beda kalau udah menikah, masyarakat akan selalu memandang positif pasangan yang memang udah sah dalam ikatannya.

Bagi wanita yang udah menikah akan lebih jarang diganggu, karena udah ada seorang lelaki yang berhak atas dia, yang berusaha menjaga saat bepergian jauh atau nganterin ke tempat kerjaan. Em, sebenernya asal kita jaga diri baik-baik, meski single atau udah menikah, diri kita akan lebih terjaga juga. InsyaAllah

Menikah mengajariku untuk lebih terbuka dan realistis menghadapi hal-hal baru. Ini otomatis, karena kita terlekat dengan orang baru, lingkungan dan keluarga baru, pikiran baru, kebiasaan baru. Semisal dulu aku cukup idealis dengan keputusan ini itu, setelah menikah ada banyak kondisi di mana aku harus realistis menghadapi keadaan, seperti saat harus LDM, saat anak susah makan, sakit atau harus mengelola beberapa hal yang berbenturan.

Menikah lebih menundukkan mata, hati dan fikri. Subhanallah, kenapa bisa gitu ya? Ya jelas bisa, hehe namanya manusia pasti punya nafsu, dan menikah adalah tempat yang tepat untuk kalian saling memandang, saling memikirkan bahkan saling berkasih sayang tanpa takut dikejar-kejar dosa, yang dulunya nggak boleh, setelah menikah bisa jadi ibadah.

Itu juga kali ya kenapa sampai ada pesan Illahi yang menyuruh pemuda berpuasa bila ia belum mampu menikah. Karena gimanapun pemuda yang bisa menjaga dirinya itu jauh lebih mulia meski ia tak selalu dikenal penduduk bumi, namun siapa sangka ia banyak didoakan oleh penduduk langit.

“Terus kenapa menikah bisa menundukkan fikiran?”

Maksudku bikin kita lebih fokus untuk melangkah, sehingga nggak bikin galau. Setelah menikah ada banyak keputusan yang bisa kita ambil bersama pasangan untuk jauh ke depan nantinya.

Saking mulianya dihadapan Illahi Robbi, sebuah pernikahan dikatakan sabagai Mitsaqan ghalidza atau perjanjian yang agung.

Bicara tentang perjanjian yang agung tentu kita nggak mau asal bikin janji, apalagi sama orang yang bakal jadi partner sehidup sesurga kita (insyaAllah, bi’idznillah).

Di sini pula bisa menjadi motivasi kita yang masih lajang untuk menjaga diri dan mengambil cara-cara yang baik pun diridhoi untuk menuju pernikahan nantinya. Semua berproses, semoga setiap proses kita senantiasa dalam bimbinganNya. Lebih lengkapnya insyaAllah nanti aku post di konten tersendiri ya..

Kalau kataku, menikah nggak bisa gitu aja jalan tanpa persiapan sama kayak jodoh nggak bisa tetiba datang tanpa diikhtiarkan.

Emang sih kalau ditanya siap nggak siap, kita mesti aja ada yang kurang dan belum siap, tapi bukan berarti nggak mau menikah kan ya..

Beberapa hal yang bisa jadi parameter kalau kita siap nikah itu seperti, kita siap menerima kelebihan dan kekurangan seseorang yang akan menjadi pasangan kita.

Kita mulai tertarik untuk belajar parenting dan ilmu berumah tangga.

Kalau wanita sih biasanya lebih gemati sama anak kecil dan urusan rumah, kalau laki-laki apa ya.. yang aku denger cerita dari mas suami sih dulu beliau bilang siap buat nyari istri pas udah punya pekerjaan dan penghasilan juga berusaha memperbaiki kualitas ibadah.

Mendapat ridho dari kedua orang tua, siap dengan kehidupan baru dan mau banyak belajar lebih baik.

Jadi gimana, kamu udah siap nikah belum?

Udah nggak usah mikir lama-lama, Gih disiapin! Semoga saat nanti dipertemukan dengan pasanganmu, minimal udah punya bekal persiapan.

Dan semoga kita semua terhimpun sebagai keluarga yang selalu dalam limpahan PerlindunganNya.

Tertulis dalam salah satu Ayat SuciNya:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri (perempuan yang tidak mempunyai suami atau laki-laki yang tidak memiliki istri) di antara kalian dan orang-orang saleh di antara para hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, Allahlah yang akan menjadikan kaya dengan karunia-Nya,” (An-Nur : 32).

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 23 Juni 2019 inci Uncategorized

 

Destinasi wisata di Metro (part 1)

Metro, kota kecil di daerah Lampung yang tak terlalu ramai namun dekat dengan berbagai tempat strategis. Serunya lagi, ada beberapa destinasi wisata edukasi yang biayanya masih terjangkau. Weekend atau tanggal merah menjadi hari pilihan buat kami berkunjung ke tempat-tempat itu.

Kali ini aku mau ceritain beberapa tempat wisata yang ramah buat anak-anak dan cocok untuk berlibur bareng keluarga melepas lelah di akhir pekan.

1. Taman Metro Indonesia Indah

Biasa disingkat TMII, tapi bukan TMII yang di Jakarta yaa, wahana ini ada di jalan Patimura, kecamatan Metro Utara, kota Metro, dekat dengan lapangan 22. Kalau dari Metro arah ke 29 atau ke Punggur. Pertama kali ke sini tempat favorit yang sering kukunjungi adalah waterpark dan resto.

Ada juga kolam keceh yang cocok buat balita. Kanaya berani keceh sambil jalan-jalan baru saat usia 11 bulan, sebelumnya cuma duduk aja liat-liat pemandangan sambil maem.

(Naya (7mo) leyeh-leyeh dulu :D)

(Usia 11 bulan sudah mulai petualang muterin kolam.)

Fasilitas permainan di TMII juga lumayan lengkap, sayang belum sempet ambil fotonya, kalau pengen tahu bisa searching di google ya, banyak kok.

Selain waterpark, banyak juga wahana lain untuk bermain, seperti flying fox, sepeda anak, mandi bola, lapangan mini, trampolin, jengket / engklek, wall climbing anak, halang rintang dan lain-lain. Oya, ada juga bioskop mini untuk aanak-anak musholanya pun unik, khas nuansa alam gitu.

2. Taman Edukasi Metro

Bagi kalian yang gemar mencuci mata dengan melihat banyak tanaman, penyuka green house, mancing dan binatang peliharaan, taman edukasi ini bisa menjadi tempat yang pas untuk dikunjungi.

Terletak di jalan Gn. Lawu, Yosorejo, Metro timur, taman seluas hampir 2 hektar ini awalnya memang hanya untuk keluarga pribadi mereka, namun ownernya ibu Ismiyati, SE.MM memilih untuk mengembangkan dan akhirnya dibuka untuk umum.

Ada 6 wahana edukasi yang tersedia, di antaranya kita dapat menanam sayuran dan memetik buah langsung, selfie area, memberi makan hewan, bersawah, play ground, dan green house. Di taman ini kita dapat menikmati semua wahana permainan sampai puas dengan harga yang cukup terjangkau.

Asiknya lagi di dalamnya tersedia beberapa pendopo yang dapat dipakai untuk berbagai kegiatan seperti, pelatihan agribisnis, pembudidayaan dan pengenalan tanaman hias, buah, obat-obatan juga pemanfaatan pembuatan kompos. Seru banget ya..

Perpaduan dunia peternakan, perikanan, perkebunana, dan pertanian berbasis organic sangat cocok kalau dijadikan sarana pembelajaran. Sesekali sila mampir kemari!

Kanaya (14mo) larian-larian di taman bermain.

Karena di sini juga jual sayuran organic, kamipun beli untuk ditanam di rumah.

3. Pasar Payungi Yosomulyo.

Minggu pagi lalu kami berkesempatan jalan-jalan ke pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi). Bermula dari sebuah gagasan masyarakat, terbentuklah sebuah pasar unik dan menarik. Dikata unik, karena pasar ini beda dari pasar umumnya, hanya buka pada hari Minggu dan terletak di sebuah perkampungan daerah Yosomulyo dengan deretan rumah yang bercat warna-warni seperti pelangi.

Saat pertama melangkahkan kaki masuk ke arah lokasi pasar, akan disambut dengan pojok buku untuk makan dan bersantai, banyak juga tembok murral yang cukup eye catching. Sepanjang jalan juga banyak pedagang makanan tradisional yang bisa kalian temui.

Kanaya terlihat excited di bagian sudut pasar yang terdapat beberapa hewan ternak. Dia memang penyuka binatang. Ada ikan dan beberapa jenis unggas, di situ letak menariknya. Ditambah tersedianya wahana Flying Fox untuk anak-anak dan orang dewasa, juga olah raga panahan dan lempar pisau tanpa harus banyak merogoh kocek. Kreatif ya!

Selain bisa sebagai sarana penggerak masyarakat dan pemuda kampung, kurasa ide pasar semacam ini keren untuk dikembangkan di daerah lain. Awalnya warga setempat meragukan konsep Pasar Yosomulyo Pelangi, namun berkat modal dari Infak Mushola dan dibantu dengan promosi melalui media digital, pada setiap gelarannya pengunjung semakin bertambah dan omzet pedagang tradisional semakin tinggi,” ujar Dharma yang dikutip dari rubrikmedia.com

Ini nih beberapa foto Pasar Payungi

S

(Sebagian hewan ternak yang dipamerkan di pasar Payungi)

Taman Metro Indonesia Indah, Taman Edukasi Metro dan pasar Payungi baru sebagian dari tempat menarik di daerah Metro untuk dikunjungi. Sempatkan bersinggah ya kalau main ke kota Metro-Lampung.

Sumber informasi : rubrikmedia.com, mdetik.com

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 3 Desember 2018 inci Uncategorized

 

Ibu muda, Daftar kerja nggak ya?

Tahun ini pemerintah membuka kembali kesempatan untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Tidak sedikit dari temanku yang berlomba mengikuti seleksinya, pun banyak juga yang memilih untuk tak mengambil kesempatan itu, aku salah satunya ~ seorang istri dan ibu baru yang tengah asik menikmati hari-hari di rumah dengan si kecil.

Beberapa kawan dan relasi juga mengiming-imingi tentang banyaknya kebutuhan cpns tahun ini. Bagiku ini tak jauh berbeda dengan pertanyaan selepas manten anyar dulu, ‘Sekarang kerja di mana, As?’ atau ‘Masih ngajar di IT?’

Dan jawabanku masih sama. Bahwa aku kini jadi full time mommy di rumah njagain si kecil. Bukan, bukan karena ingin mengabaikan kesempatan atau berpikir ibu bekerja itu negatif. Oh tentu tidak.

Aku menganggap mereka yang berhasil terdaftar sebagai PNS sendiri adalah orang-orang yang terseleksi, meski belum pernah ikut tesnya, tapi banyak yang cerita tentang banyaknya pesaing, juga sulit dan menjebaknya soal tes cpns.

Aku pribadi pernah melirik karier itu setelah diceritain manfaat dan kesempatanku kalau jadi PNS seperti bapak. Namun, Allah memberi takdir yang terbaik dengan menjodohkanku pada seorang PNS yang konsekuensinya akan dimutasi ke berbagai tempat di seluruh Indonesia.

Dari sinilah aku mengubah reinstra hidupku. Dari awal aku memang berniat untuk memilih mendampingi langsung anak dan keluarga, kalaupun bekerja tidak ingin seharian full time di luar rumah.

Terlebih setelah menikah dan dibawa rantau. Oya, suamiku sama-sama orang Jogja sih, tapi saat ini tengah bertugas di kantor KPKNL Lampung, yang sudah menjadi rahasia umum kalau pegawai kemenkeu akan dimutasi (pindah tempat tugas) sekitar 5-8 tahunan sekali. Bilapun aku ikut tes dan terpilih sebagai PNS maka akan sulit bagi kami untuk selalu tinggal bersama membesarkan anak dalam satu daerah. Kecuali memilih Long Distance Marriage (LDM).

‘Kenapa nggak daftar kerja di tempat swasta aja, kan aturannya nggak seketat pegawai negeri?’

Hmm.. sama aja sih, menurutku pada intinya bila seorang ibu bekerja harus ada yang dikorbankan, tapi tentu baik ibu rumah tangga maupun ibu pekerja mereka sama-sama mulia. Setiap ibu ingin memberi yang terbaik bagi keluarganya. Bahkan tidak sedikit ibu pekerja yang memeras lelah sepulang bekerja demi melihat tawa dan lelapnya si buah hati.

Lalu apa sih manfaatnya menjadi full time mommy?

Menurutku tempat teraman bagi seorang ibu adalah di rumahnya, selain ia akan lebih terjaga, menjadi ibu di rumah memberi kesempatan amat besar untuk menyalurkan kasih sayang, mendidik, bermain, belajar bersama anak kita.

Mungkin iya capek, karena pekerjaan di rumah memang tak ada habisnya, ditambah kreativitas anak-anak yang luar biasa, membuat kita terus berpikir dan bergerak. Tapi ingatlah mom, selelah-lelahnya kita mendampingi anak, itu hanya sebentar dibanding deretan angka dalam usia dewasa mereka nanti.

Menurut penelitian, ikatan antara ibu dan anak sangat penting bagi perkembangan psikologis anak nantinya. Selain itu, aku merasa saat ku memilih tinggal di rumah, jadi lebih bisa mengutamakan hak-hak suami, ketimbang saat banyak waktu di luar sana. Terbayang jadi jarang ada quality time atau malah pulang-pulang sudah capek padahal masih banyak urusan di rumah yang harus dikerjain.

Di rumahpun kita juga bisa produktif lho (meski yang nulis ini, juga belum produktif deng!). Di jaman milenial ini, ibu-ibu udah makin banyak yang memanfaatkan teknologi untuk berbagai hal mulai dari mencari rancangan pembelajaran, berkreasi dengan resep makanan untuk anak sampai berbisnis, tentu atas izin suami yaak.

Terlepas dari beberapa alasan tadi, ada satu hal alasan paling mulia, yaitu cari Ridhonya Allah. Dengan melahirkan, menyusui, mendidik anak, membetahkan diri di rumah dan menjaga diri serta harta suami saat mereka pergi, semoga bisa menjadi satu bentuk ibadah dan pengabdian kita kepadaNya.

Bagi beberapa ibu, mereka yang memilih bekerja di luarpun tentu tetap luar biasa. Saat mereka membagikan kebaikan, mengamalkan pengetahuan, menjaga diri dengan baik tentu manfaatnya sangat besar. Contoh kecil, nggak kebayang juga nih, kalau di instansi pendidikan yang ada cuma bapak-bapak guru, nggak ada para ibu guru, kan bisa kacau juga murid-murid. Hehe

(Kanaya dan saudaranya lagi main di kidzoona, ibunya ndampingi aja sambil jeprat jepret)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 12 November 2018 inci Uncategorized

 

Persiapkan Persalinan Yuk!

menanti-buah-hati.jpg

Apapun profesinya, setelah menikah setiap wanita tentu ingin merasakan perannya sebagai ibu. Melahirkan menjadi fase wajib yang harus dilaluinya, pengalaman ini tentu meninggalkan cerita yang beragam. Bagiku persalinan meninggalkan kesan bahwa kuasaNya teramat besar, rasa sayang ini semakin bertumbuh pada sosok yang biasa kumemanggilnya ‘Ibu’.

Untuk ibu pemula sepertiku tentu ada aja rasa was-was dan bingung sebelum proses persalinan itu berlangsung, berbagai usaha dari mulai membaca buku dan latihan pun kucoba, namun rupanya berpasrah adalah usaha yang terbaik.

Buat para bumil yang kini tengah menanti sang buah hati, terus berjuang ya. Selain nutrisi yang wajib dipenuhi, ada beberapa hal yang bisa kita persiapkan untuk memudahkan proses persalinan nanti.

  1. Membaca, banyak – banyakin info dan ilmu seputar persalinan akan membuat kita lebih siap menghadapi kelahiran buah hati.
  2. Mengikuti senam hamil, waktu itu aku sendiri nggak ikut kelas senam hamil secara formal karena kontraksi palsu sudah mulai sering terasa, sebatas hanya latihan sendiri di rumah, namun bila kita sempat mengikuti kelas formal, tentu tersedia instruktur yang siap memberikan pelatihan dan memandu untuk persiapan proses persalinan nanti.
  3. Merutinkan periksa kesehatan ibu dan janin ke dokter atau tenaga kesehatan yang tersedia. Pastikan perkembangan bayi terpantau setiap bulannya, baik posisi bayi, berat badan bayi maupun kesehatan ibu dan si kecil.
  4. Sering diskusi dengan sesama ibu hamil maupun para ibu yang telah berpengalaman. Perbanyak diskusi dengan mereka yang membuat kita semakin siap, semangat dan lebih kuat.
  5. Memperhatikan HPL, memang tingkat keakuratan bayi yang lahir sesuai HPL (Hari Perkiraan Lahir) hanya sekitar 5%, namun darinya kita bisa menjadikan tolak ukur untuk mempersiapkan hal-hal urgent yang perlu dipersiapkan. Seperti: tas darurat, kartu jaminan kesehatan (bila menggunakan), oh ya untuk jamkes ini perlu diurus jauh-jauh hari juga, tentukan di mana kita akan melahirkan, juga keluarga yang sedia menemani saat persalinan nanti.
  6. Persiapan spiritual, tidak kalah pentingnya selain persiapan fisik. Doa, dzikir, kepasrahan dan sugesti diri menjadi hal yang sangat membantu dalam proses persalinan nanti.
  7. Meminta maaf dan memohon doa pada orangtua dan suami. Dukungan suami memang sangat penting bagi seorang istri terlebih saat melahirkan, kehadirannya akan memberikan support secara psikologis. Di sisi lain ada yang tidak kalah penting: Ridho dan doa orangtua, khususnya ibu, karena mereka yang melahirkan dan membesarkan kita, doanya adalah pembuka rahmat-rahmat langit.
  8. Banyak berjalan dan latihan ringan. Memasuki Trimester 3 untuk memudahkan kepala bayi masuk ke tulang panggul, kita bisa banyak berjalan kaki atau membentuk badan dengan posisi jongkok. Sebelum melakukannya perlu juga berkonsultasi dengan dokter, karena mereka yang lebih tau kondisi kesehatan ibu hamil dan bayinya.
  9. Mempersiapkan pasca persalinan. Baik persalinan secara normal maupun sesar, setelah melahirkan ibu hamil akan memerlukan pemulihan agar dapat fit seperti semula. Cukupkan istirahat dan buatlah ibu berada dalam kondisi yang nyaman. Menjaga kesehatan juga menjadi penting selama ibu menjalani kehamilan dan menyusui si kecil nantinya.

 

Menjadi ibu adalah anugerah Allah yang tak ternilai, bahagianya tak dapat diganti dengan materi apapun. Menjadi ibu adalah proses belajar untuk mengalahkan egoime diri, mengutamakan anak dibanding diri sendiri. Berbagi hati dan nutrisi dengan sang buah hati.
Menjadi ibu adalah kesempatan untuk beribadah, membimbing dan mendoakan anak yang terbaik, belajar sabar kala kelelahan itu tengah hadir dan syukur kala kepintaran dan kelucuan sang buah hati menghibur diri. Karena anak adalah amanah dari langit, guru kecil bagi setiap orangtua yang tengah memantaskan diri bagi generasi penerusnya nanti.

 

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 27 Oktober 2017 inci Uncategorized

 

Ibu, Pendidik Pertamaku

recovery.png

Dialah Ibu, wanita mulia yang paling berhak atas anaknya, yang karena kemuliaannya, Rasulullah mendudukannya 3 kali lebih utama sebelum ayah.

Terlampau banyak kebaikan bila harus diuraikan dengan kumpulan kata. Yang kutahu, Ibulah pendidik pertamaku, yang selalu bersabar mendidik dengan ketulusan dan akan menjadi tegas kala aku berlaku salah.

Jauh sebelum aku mengenal istilah dakwah, Ibu telah mengajarkan pentingnya berbagi kebaikan atau melerai sebuah pertengkaran.

Jauh sebelum kita dewasa dan pernah menyimpan rasa suka, Ibu telah mencurahkan kasih sayang pada anaknya, bahkan sebelum melihat fisiknya secara langsung.

Ibu, ya dialah orang pertama yang paling berhak meraih cinta dari anaknya, meski kasih sayang ibu jauh lebih tak berbatas.

Inspirasi dan pembelajaran, sarat terlukis pada sosoknya. Ibu biasa yang menjadi luar biasa karena ketulusannya. Ibu yang memilih ayah karena kesabaran dan kesholihan, yang kuat menanamkan karakter pada anak-anaknya.

Kini, saat Allah beriku kesempatan untuk banyak belajar mengelola dan mendidik anak-anak di sekolah. Aku semakin sadar bahwa suka duka itu pasti ada, tapi keyakinan bahwa di antara mereka kelak akan menarik kita ke surga, itulah pembelajaran bermakna, seperti yang ibu ajarkan:  bahwa mendidik butuh ilmu, kesabaran dan kesandaran yang kuat Pada-Nya.

Alhamdulillah, Puji Syukur hanya untukMu Yaa Allah..

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 22 Desember 2015 inci E Keluarga dan Parenting, Uncategorized

 

Tag: ,

Dari Faiz Untuk Bunda dan Dunia

Dalam bait puisi tersimpan berbagai makna yang teramat dalam.
Seseorang yang senang menulis puisi, biasanya akan cenderung lebih peka terhadap keadaan sekitar.
Seperti puisi-puisi di bawah ini, karya seorang anak berusia 8 tahun kala itu.
Banyak yang masih mengoleksi karyanya, khususnya di kalangan sastrawan,
karena tak banyak anak seusia SD kelas 2 yang gemar menulis puisi hingga menulis surat bagi presiden seperti Faiz saat itu.

Dalam kumpulan puisi ini, Faiz mengambil tema seperti tokoh pahlawan, kasih sayang, kepedulian sosial hingga surat bagi Presiden.
namun yang tidak kalah menarik adalah puisi-puisi yang mengangkat tema tentang ibu.
Ya, membacanya seperti meresapi bait-bait kasih sayang  bunda pada anaknya
yang karenanya ia tuangkan dalamsebuah buku, khusus dedikasikan untuk dunia dan ibundanya: Helvy Tiana Rosa

Berikut kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz

PUISI BUNDA

bunda hanya sedikit mengarang puisi untukku
tapi semakin lama kuamati

senyuman bunda adalah puisi
tatapan bunda adalah puisi
teguran bunda adalah puisi

belaian dan doanya adalah puisi cinta
yang disampaikannya padaku
tak putus putus

tak putus putus
bahkan bila kutidur

(Mei 2003)

JALAN BUNDA

bunda

engkaulah yang menuntunku
ke jalan kupu-kupu

(September 2003)

HATTA

Engkau adalah kenangan
yang tumbuh dalam kepala dan jiwaku
Suatu malam kau datang dalam mimpiku
katamu:

jangan lelah menebar kebajikan
jadikan kesederhaan
sebagai teman paling setia

Aku anak kecil
berjanji menepati
jadi akan kusurati lagi
presiden kita
hari ini

(17 Agustus 2003)

SITI DAN UDIN DI JALAN

Siti dan Udin namanya
sejak pagi belum makan
minum cuma seadanya
dengan membawa kecrekan
mengitari jalan-jalan ibu kota

Siti punya ayah
seorang tukang becak
ibunya tukang cuci
berbadan ringkih

Udin tak tahu di mana ayahnya
ditinggal sejak bayi
ibunya hanya pemulung
memunguti kardus dan plastik bekas

Mereka bangun rumah
dari triplek dan kardus tebal
di tepi kali ciliwung
tapi sering kena gusur

Bila malam tiba
mereka tidur di kolong jembatan
ditemani nyanyian nyamuk
dan suara bentakan preman

Siti dan Udin namanya
muka mereka penuh debu
dengan baju rombengan
menyanyi di tengah kebisingan

pagi sampai malam
tersenyum dalam peluh
menyapa om dan tante
mengharap receh seadanya

Beribu Siti dan Udin
berkeliaran di jalan-jalan
dengan suara serak
dan napas sesak oleh polusi

kalau hari ini bisa makan
sudah alhamdulillah
tapi tetap berdoa
agar bisa sekolah
dan punya rumah berjendela

(Februari 2003)

AYAH BUNDAKU

Bunda
engkau adalah
rembulan yang menari
dalam dadaku

Ayah
engkau adalah
matahari yang menghangatkan
hatiku

Ayah Bunda
kucintai kau berdua
seperti aku mencintai surga
Semoga Allah mencium ayah bunda
dalam tamanNya terindah nanti

(Januari 2002)

MENARUH

Aku menaruh semua mainan
dan teman di sisiku

Aku menaruh bunda di hatiku
dekat sekali
dengan tempat kebaikan

Tapi
Aku tak bisa menaruh Allah

Ia menaruhku di bumi
bersama bunda dan semua

Ia ada dalam tiap napas
dan penglihatanku

Allah, hari ini kumohon
taruhlah para anak jalanan,
teman-teman kecilku yang miskin
dan menderita
dalam belaianMu

dan buatlah ayah bunda
menjadi kaya
dan menaruh mereka
di rumah kami

Amin.

(Juli 2001)

SURAT BUAT IBU NEGARA

Kepada Yang Terhormat

Presiden Republik Indonesia
Megawati
Di Istana

Assalaamualaikum.

Ibu Mega, apa kabar?
Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini.

Ibu, di kelas badanku paling tinggi.
Cita-citaku juga tinggi.

Aku mau jadi presiden.
Tapi baik.
Presiden yang pintar,
bisa buat komputer sendiri.

Yang tegas sekali.
Bisa bicara 10 bahasa.
Presiden yang dicintai orang-orang.
Kalau meninggal masuk surga.

Ibu sayang,

Bunda pernah cerita
tentang Umar sahabat Nabi Muhammad.
Dia itu pemimpin.

Umar suka jalan-jalan
ke tempat yang banyak orang miskinnya.

Tapi orang-orang tidak tahu kalau itu Umar.
Soalnya Umar menyamar.
Umar juga tidak bawa pengawal.

Umar jadi tahu
kalau ada orang yang kesusahan di negerinya
Dia bisa cepat menolong.

Kalau jadi presiden
aku juga mau seperti Umar.

Tapi masih lama sekali.
Harus sudah tua dan kalau dipilih orang.

Jadi aku mengirim surat ini
Mau mengajak ibu menyamar.

Malam-malam kita bisa pergi
ke tempat yang banyak orang miskinnya.

Pakai baju robek dan jelek.
Muka dibuat kotor.

Kita dengar kesusahan rakyat.
Terus kita tolong.

Tapi ibu jangan bawa pengawal.
Jangan bilang-bilang.

Kita tidak usah pergi jauh-jauh.
Di dekat rumahku juga banyak anak jalanan.

Mereka mengamen mengemis.
Tidak ada bapak ibunya.

Terus banyak orang jahat
minta duit dari anak-anak kecil.

Kasihan.

Ibu Presiden,
kalau mau, ibu balas surat aku ya.

Jangan ketahuan pengawal
nanti ibu tidak boleh pergi.

Aku yang jaga
supaya ibu tidak diganggu orang.

Ibu jangan takut.
Presiden kan punya baju tidak mempan peluru.

Ada kan seperti di filem?
Pakai saja.

Ibu juga bisa kurus
kalau jalan kaki terus.

Tapi tidak apa.
Sehat.

Jadi ibu bisa kenal orang-orang miskin
di negara Indonesia.

Bisa tahu sendiri
tidak usah tunggu laporan

karena sering ada korupsi.

Sudah dulu ya.
Ibu jangan marah ya.

Kalau tidak senang
aku jangan dipenjara ya.

Terimakasih.

Dari

Abdurahman Faiz

Kelas II SDN 02 Cipayung Jakarta Timur

PENGUNGSI DI NEGERI SENDIRI

Tak ada lagi yang menari
di antara tenda-tenda kumuh di sini
hanya derita yang melekat di mata

dan hati kami

Tidak satu nyanyian pun

pernah kami dendangkan lagi

hanya lagu-lagu airmata

di antara lapar, dahaga

pada pergantian musim

Sampaikah padamu, saudaraku?

(Oktober 2003)

BUNDA CINTAKU

Bunda

kau selalu ada di sisiku

kau selalu di hatiku

senyummu rembulan

baktimu seperti matahari

yang setia menyinari

dan cintamu adalah udara

yang kuhirup setiap hari

meski di dalam sedih

walau dalam susah

langkahmu pasti

jadikan aku insan berarti

terimakasih bunda cintaku

(November 2002)

TUJUH LUKA DI HARI ULANGTAHUNKU

Sehari sebelum ulangtahunku

aku terjatuh di selokan besar

ada tujuh luka membekas, berdarah

aku mencoba tertawa, malah meringis

Sehari sebelum ulangtahunku

negeriku masih juga begitu

lebih dari tujuh luka membekas

kemiskinan, kejahatan,

korupsi di mana-mana,

pengangguran, pengungsi

jadi pemandangan

yang meletihkan mata

menyakitkan hati

Tapi ada yang seperti lucu di negeriku

orang yang ketahuan berbuat jahat

tidak selalu dihukum

namun orang baik bisa dipenjara

Pada ulangtahunku yang kedelapan

aku berdiri di sini dengan tujuh luka

sambil membayangkan Indonesia Raya

dan selokan besar itu

Tiba-tiba aku ingin menangis

(15 November 2003)

SIAPA MAU JADI PRESIDEN?

menjadi presiden itu

berarti melayani

dengan segenap hati

rakyat yang meminta suka

dan menyerahkan jutaan

keranjang dukanya padamu

(November, 2003)

DARI SEORANG ANAK IRAK DALAM MIMPIKU, UNTUK BUSH

Mengapa kau biarkan anak-anak meneguk derita

peluru-peluru itu bicara pada tubuh kami

dengan bahasa yang paling perih

Irak, Afghanistan, Palestina

dan entah negeri mana lagi

meratap-ratap

Mengapa kau koyak tubuh kami?

apa yang kau cari?

apa salah kami?

kami hanya bocah

yang selalu gemetar mendengar

keributan dan ledakan

mengapa kau perangi bapak ibu kami?

Kini

kami tak pernah lagi melihat pelangi

hanya api di matamu

dan sejarah yang perih

tapi kami sudah tak bisa lagi menangis

Kami berdarah

Kami mati

(Oktober 2003)

PENULIS

Ayahku wartawan

bundaku sastrawan

dan akulah dia

yang susah payah

mengumpulkan semua cinta

semua duka

menjadikannya untaian kata

yang kualamatkan pada dunia

mungkin menjadi kebaikan

yang bisa dibaca siapa saja

dan sedikit uang

untuk kusedekahkan

pada fakir miskin

(Agustus 2003)

MUHAMMAD RINDUKU

Kalau kau mencintai Muhammad

ikutilah dia

sepenuh hati

apa yang dikatakan

apa yang dilakukan

ikuti semua

jangan kau tawar lagi

sebab ialah lelaki utama itu

memang jalan yang ditempuhnya

sungguh susah

hingga dengannya terbelah bulan

tapi kalau kau mencintai Rasul

ikutilah dia

sepenuh rindumu

dan akan sampailah kau padaNya

(April 2003)

KEPADA KORUPTOR

Gantilah makanan bapak

dengan nasi putih, sayur dan daging

jangan makan uang kami

lihatlah airmata para bocah

yang menderas di tiap lampu merah jalan-jalan Jakarta

dengarlah jerit lapar mereka di pengungsian

juga doa kanak-kanak yang ingin sekali sekolah

Telah bapak saksikan

orang-orang miskin memenuhi seluruh negeri

tidakkah menggetarkan bapak?

Tolong, Pak

gantilah makanan bapak seperti manusia

jangan makan uang kami

(Oktober 2003)

DOAKU HARI INI

Tuhanku

berikanlah waktumu padaku

untuk tumbuh di jalan cinta

dan menyemainya

di sepanjang jalan ayah bundaku

di sepanjang jalan Indonesiaku

di sepanjang jalan menujuMu

Amin

(Juli, 2003)

BUNDA KE AMERIKA

Sepucuk surat undangan sampai pagi ini di rumah kami

untuk bundaku tercinta

dari universitas di Amerika

aku tahu bundaku pintar

juga amat berbudaya

tak heran bila ia diundang bicara

sampai ke negeri adidaya

ia adalah muslimah ramah

dengan jilbab tak pernah lepas dari kepala

sehari-hari berbicara benar

dan tak henti membela yang lemah

dari berita yang kubaca

Amerika penuh rekayasa

khawatir pun melanda

bila jilbab dijadikan masalah

Bagaimana bila bunda

tiba-tiba dianggap anggota alqaidah?

bukankah Presiden Amerika

menuduh dengan mudah

siapa saja yang tak dia suka?

Maka aku minta kepada Allah

agar bunda dilindungi senantiasa

bunda tersenyum dan memelukku

ia teguh pergi dengan jilbab di kepala

katanya: hanya Allah maha penjaga

(September 2003)

PUISI BUNDA 2

Engkau adalah puisi abadiku

yang tak mungkin kutemukan dalam buku

(November 2003)

Sumber buku:

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 6 Agustus 2015 inci Uncategorized

 

Tag: , ,

Peluang Bisnis di Bali

Pulau Bali tidak hanya menyimpan potensi budaya dan daerah wisatanya yang menarik, tapi juga peluang bisnisnya yang menjanjikan. Banyaknya wisatawan yang datang ke pulau dewata ini memberikan banyak peluang untuk melakukan bisnis. Alhamdulillah beberapa hari ini diberi kesempatan untuk banyak belajar dari bli Robert, Mas Eka dan istri. Banyak peluang bisnis di pulau tersebut, mulai dari bisnis mukena, kaos Bali, cindera mata, persewaan sepeda, rental mobil, sampai penginapan/hotel.

Kita tentu tidak asing dengan pulau dewata ini, mayoritas penduduknya memang beragama hindu, umat muslim hanya sebesar 5% meski begitu rupanya banyak mukena yang biasa digunakan untuk beribadah umat muslimah yang diproduksi di Bali. Selain itu, mukena bali pun mempunyai daya tarik tersendiri sehingga cukup diminati oleh masyarakat Indonesia.

Tak hanya mukena Bali, kaos bali dan asessories merupakan buah tangan yang sangat diminati oleh wisatawan manca maupun lokal. Kaos dan assesories yang ditawarkanpun beragam, tentunya ada harga ada barang. Tidak ada salahnya juga bila menawarkan produk baru yang lebih menarik. Tentu tidak harus langsung membuka toko besar disana, bagi Anda yang ingin berbisnis seperti itu, Anda bisa membuka toko online, karena peluang ini cukup menarik.

Selanjutnya untuk bisnis persewaan sepeda, rental mobil, atau penginapan memang dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

Berjalan-jalan dan menikmati keindahan panorama di Pulau Bali memang sangat memanjakan mata, namun rasanya bila terus berjalan kaki akan sangat melelahkan, sedangkan kendaraan disana pun sudah cukup padat. Bersepeda menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi polusi udara serta juga bisa menyehatkan badan, khususnya bagi wisatawan mancanegara yang senang berjalan-jalan dan membutuhkan alat transportasi jarak dekat.

Salah satu usaha yang memiliki profit menguntungkan yaitu sewa mobil, bisnis tersebut yang saat ini tengah digeluti oleh istrinya mas Eka. Saat ini banyak sekali wisatawan yang datang ke Bali bersama keluarga atau teman-temannya dan kebingungan dalam menyewa kendaraan untuk berjalan-jalan dari satu obyek wisata ke obyek wisata yang lain. Persewaan mobil menjadi salah satu solusi pertama yang mereka incar. Sebenarnya ketika menjalankan rental, kita hanya perlu mengeluarkan uang untuk DP saja. Misalnya kita memilih Xenia dengan biaya 15 hingga 20 juta dalam waktu 3 tahun dan angsurannya Rp 3 juta per bulan. Asumsinya ketika ada orang menyewa dalam satu hari saja sekitar Rp 200.000, jadi anda hanya perlu bekerja 15 hari dan sisanya dapat digunakan sendiri. Untuk pemilihan kendaraan, sebaiknya menggunakan Xenia atau Avanza, karena dari kapasitas sangat cocok bagi keluarga dan menyetirnya seperti sedan.

Tips bagi Anda yang memang ingin berbisnis rental ini, jangan lupa untuk memasang GPS, daftar asuransi dan tidak memberikan pinjaman kepada pelanggan yang menyewa dalam jangka waktu lama. Pemasarannya pun bisa dengan berbagi cara, seperti mengobrol ringan dan berkenal dengan orang lain saat di lobi hotel sekalian memberikan brosur iklan, bisa  juga dengan memberitahu teman, buat brosur, beriklan di radio atau online di media sosial seperti twitter/fb/website. Terakhir adalah usaha penginapan atau hotel, kalau yang ini tentu dibutuhkan modal yang sangat banyak. Harga tanah di Bali pun sangat mahal, terlebih di titik-titik lokasi yang strategis. Kalau berdasarkan informasi dari bli Robert sih, kebanyakan bangunan-bangunan hotel yang ada di Bali justru bukan milik warga Bali, tetapi anak-anak para pejabat atau warga luar Pulau Jawa. Nah, tetapi bagi Anda yang tinggal di daerah Bali asli, seperti Denpasar, atau warga di luar pulau Bali tetapi mempunyai tempat tinggal disana, tidak ada salahnya untuk memulai usaha dengan menyewakan tempat tinggal Anda

10897027_10200102694927816_1946816093049476367_n

10897027_10200102694927816_1946816093049476367_n (1)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 30 Desember 2014 inci Uncategorized

 

Hangatnya Pelukan Ibu

295960_519235148093277_1860194517_n

Pelukan hangat seorang ibu bak pelepas dahaga di terik siang,
Hangatnya senyuman, ikhlasnya bimbingan
Seperti kuatkan kaki ini untuk bertahan,

Malu-malu, polos, kebocahan, mungkin itulah yang melekat padaku kala itu
Tapi sapaan hangatmu seakan mengajakku lebih dekat
Meski tatap muka saja belum pernah

Perlahan namun pasti, aku merasakan betapa kasih sayang itu menular
Saat pertama jumpa dan kau mencari namaku, aku pun bersegera mencium tanganmu
Engkau berusaha mendekati ramah, dengan cinta dan celupan ukhuwah,
meski tanpa ikatan darah

Ibu, tapi baru kutahu sekarang
Di balik kasih sayang yang selalu kau tebarkan
Di balik cinta dan persaudaraan yang syahdu itu
Engkau mengidap sakit yang tak ringan

Ah Ibu, kenapa engkau tak pernah cerita
Bahkan aku baru tahu sekarang
Saat kau telah berangkat ke negeri pad nabi

Ibu,
mungkin fisikmu mulai lemah,
Tapi ruhiyahmu semoga selalu kuatkan langkah

Dalam temaram cahaya malam
dan iringan surah Al-kahfi

image

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 18 September 2014 inci E Keluarga dan Parenting, Uncategorized

 

Tag:

Engkau Habiskan untuk Apa Masa Mudamu?

manfaatkan-lima-perkara-sebelum-lima

“Do, kamu nggak sholat Isya’ ke masjid?” Tanya Mbak Rini, kakaknya semata wayang.

“Ah, udah pernah Mbak!” Jawab Dodo ketus.

“Kamu tau kan, laki-laki itu wajib sholat di masjid, apalagi Ramadhan gini bisa sekalian tarawih, udah ke masjid dulu sana..”

“Ih.. kenapa sih mbak Rini, ngatur-ngatur hidupku banget, aku masih muda mending main-main dulu ma temen, Udah ya aku mau nge-pump!”

 

Kejadian seperti sepenggal dialog di atas boleh jadi masih banyak kita temui di lingkungan kita, atau mungkin kamu pernah menghadapi langsung orang seperti Dodo tersebut. Seorang anak muda yang senang menghabiskan hidupnya untuk sekedar memuaskan keinginan diri. Ia menganggap kalau hidupnya masih panjang, “taubatnya nanti aja kalau udah tua,” begitu pikirnya. Padahal kita tahu kalau ajal nggak pernah melihat tua dan muda.

Bukankah Islam sangat memberikan perhatian besar kepada para pemuda, khususnya anak muda muslim dengan memberikan pilihan kepada hal-hal yang mendatangkan kebaikkan untuk dirinya, orang lain bahkan akhiratnya? Jangan sampai kita seperti orang-orang merugi yang menyesali masa mudanya karena tak digunakan dengan baik dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Sadarkah, kadang kita merasa sudah sangat paham dengan diri sendiri, tanggal lahir kita, bahkan tidak jarang sebagian dari kita selalu merayakannya setiap tahun: hari lahir, ulang tahun, milad atau apapun yang orang umum sering menyebutnya. Padahal jelas tidak ada satupun yang tahu sampai kapan usia kita. Berapa lama lagi kita akan hidup di dunia ini?

Allah subhanahu wata’ala dengan tegas telah mengingatkan kita dalam sebuah potongan ayat yang artinya:

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Surah Luqman: 34)

Lalu, adakah alasan bagi kita untuk menunda-nunda berbuat baik?
Bila kalian merasa berbeda dengan anak muda pada umumnya yang gemar hang out, ke diskotiksaling mengadu kekuatan dan kegiatan lain yang kurang kerjaan banget, seharusnya kalian bersyukur karena enggak semua anak muda itu mau dan berani meninggalkan kegiatan tersebut.

Misal nih, sejak remaja, kalian milih aktif di organisasi sosial, masjid, nggak mau pacaran, banyakin ibadah, belajar dan lain-lain, sampai kamu dibilang ndesoo sekalipun, abaikan aja. Karena ada yang lebih penting untuk kita pikirkan, yaitu sebuah pertanyaan yang semoga kita semua kelak dimudahkan buat menjawabnya:

“Engkau Habiskan untuk Apa Masa Mudamu?”

Pertanyaan inilah yang akan diajukan kepada setiap jiwa yang ditiupkan ruh oleh Allah hingga ia habiskan masa mudanya di dunia. Seperti yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam salah satu haditsnya:

“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi no. 2340)

Betapa Maha Kuasa Allah dengan segala kebesaran-Nya. Sekarang coba kita bermuhasabah, sudahkah kita menggunakan masa muda kita untuk hal-hal yang bermanfaat yang mendatangkan keridhaan Allah subhanahu wata’ala?
Ataukah kita isi dengan perbuatan maksiat yang mendatangkan kemurkaan-Nya? naudzubillah.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 4 Juli 2014 inci Tarbiyah, Uncategorized

 

Tag:

Masha and The Bear

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 23 Mei 2014 inci Uncategorized